Mengatasi Keputihan

Mengatasi Keputihan- Hampir semua kaum hawa mengalami keputihan. Adalah normal seorang perempuan mengalami keputihan pada sebelum ataupun saat menstruasi dan pada masa kehamilan, namun ada jenis keputihan yang tidak normal yang merupakan penyakit yang seperti sepele tapi sebenarnya cukup membahayakan kesehatan.

Keputihan abnormal merupakan cairan encer atau juga kental yang keluar dari miss V, yang warnanya sudah tidak bening lagi, bisa berwarna putih, kekuningan, kehijauan, ataupun kecoklatan, berbau dan juga menimbulkan rasa gatal pada miss V. Keputihan yang abnormal itu terjadi akibat pertumbuhan jamur, bakteri dan virus pada lubang organ kewanitaan. Virus bakteri dan jamur adalah suatu organisme yang tumbuh hanya diarea yang lembab. Cairan yang dikeluarkan dari dalam organ kewanitaan ini berguna untuk membawa sel-sel mati, bakteri, virus dan jamur yang tumbuh didalam rongga-rongga organ intim. Proses ini juga menjadi cara alami organ intim membersihkan organnya sendiri dan membantu mencegah infeksi.

Merapatkan Kewanitaan __Keputihan normal biasanya terjadi menjelang dan setelah haid, serta pada saat masa subur wanita, cairan keputihan yang normal berwarna bening, tidak berbau dan tidak menimbulkan gatal. Keputihan normal sebenarnya menjadi pertahanan tubuh seorang wanita dalam mengeluarkan bakteri dan jamur yang ada didalam organ kewanitaan.


Apabila setelah 4 sampai 5 hari keputihan tidak kunjung sembuh, itu menandakan tubuh sudah tidak mampu mendetoksifikasi bakteri, virus dan jamur. Sebuah pertanda bahwa tubuh membutuhkan bantuan proses detox. Indikasi seperti itu menandakan bahwa bakteri yang berada di rongga-rongga organ intim terlalu banyak dan kronis.

Tanda-tanda keputihan yang abnormal:

  • Berdarah dan berwarna cokelat
  • Jika Anda mengalami keputihan dengan warna putih susu hingga berwarna kecokelatan, terdapat bercak darah dan kental ini merupakan salah satu tanda keputihan yang tidak normal, harus Anda waspadai. Hal ini bisa terjadi karena pendarahan pada vagina, nyeri panggul ataupun tanda-tanda kanker serviks (mulut/leher rahim).
  • Berwana kekuningan dan berbau amis
  • Keputihan ini yang menyebabkan organ kewanitaan menjadi gatal, perih dan berbau tidak sedap banyak dikeluhkan oleh kaum wanita. Keputihan yang tidak normal ini disebabkan oleh bakteri gonorea, klamida dan candida sebagai parasit yang menggerogoti flora baik (bakteri baik) di dalam orgam kewanitaan. Keputihan jenis ini juga bisa terjadi karena infeksi radang panggul.
  • Berwana kuning sampai kehijauan dengan bau tidak sedap
  • Keputihan berwarna kehijauan, mengeluarkan bau yang tidak sedap dan juga menimbulkan nyeri saat buang air kecil disebabkan oleh parasit trichomonas vaginasis. Bakteri ini mengganggu keseimbangan pH organ intim. Trichomonas juga merusak jaringan organ intim yang menyebabkan keputihan menjadi tidak normal, organ intim menjadi gatal dan juga berbau amis.
  • Putih keabu-abuan dan berbau amis
  • Keputihan berwarna putih keabu-abuan dengan bau amis disebabkan oleh bakteri vaginosis. Bakteri ini menyebabkan infeksi ringan pada organ intim yang membuat organ intim terasa panas terbakar.
  • Kental berwarna putih kekuningan seperti susu
  • Keputihan seperti ini disebabkan oleh oleh infeksi jamur. Keputihan jenis ini biasanya disertai dengan pembengkakan di bagian vulva atau bibir organ intim dan menyebabkan gatal, bau tidak sedap dan juga nyeri.
Penyebab keputihan adalah infeksi bakteri, virus, jamur ataupun parasit yang dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil. Jangan pernah menganggap enteng penyakit keputihan, karena ternyata penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan, bahkan penyakit kanker. Adapun penyebab keputihan lainnya antara lain:


Parasit
Parasit trichomonas vaginalis yang menular dari hubungan seks, perlengkapan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.

Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.

Jamur
Pada umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Infeksi ini warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya terjadi pada saat kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.

Bakteri
Bakteri gardnerella pada keputihan disebut bacterial vaginosis. Infeksi ini menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea. Bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat KB spiral atau IUD.

Posting Komentar